Sunday, August 21, 2011

Putri Jempol

Di hadapannya,bunga itu kembali menjadi kuncup. "Tidak apa, tidak apa..", ujar Putri seukuran jempol, "aku disini..tidak akan pergi."


Sang Putri Jempol duduk. Terdiam. Sesekali pandangannya tertuju kepada kuncup. Kuncup bergerak! Ah..ternyata hanya angin. Duduk. Terdiam. Lagi


Kuncup melirik Putri, diam-diam. Kenapa kamu tidak pergi, Putri? Sadarlah, kita tak akan mungkin terus bersama. Sudah saatnya aku kembali menjadi tanah.. Kamu basah,Putri. Itu embunku? Atau air matamu?


Kuncup berusaha mematahkan tangannya, daunnya. Satu.. Dua.. Tiga..! Berhasil, daunnya terjatuh, juga Putri yang sedang duduk di atasnya


"Aduh! Sakit!", gerutu Putri, "aku ingin naik, kuncup! Hey!" Kuncup diam... Tangkaimu basah,Kuncup.. Itu embunmu? Atau air matamu?